Oleh: Kelik M. Nugroho,
WARTAWAN TEMPO
Soal pengembangan budaya baca masih merupakan masalah serius bagi bangsa Indonesia. Sebuah ilustrasi yang mungkin bisa dijadikan indikasi untuk mengetahui tingkat kebiasaan membaca buku (reading habit) masyarakat kita bisa dilirik dari acara Rembuk Komunitas Budaya Baca, yang diadakan Kementerian Pendidikan Nasional di Kota Yogyakarta pada 19-22 Juli 2011. Ketika Bambang Supriyo Utomo, Deputi II Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Nasional, salah satu narasumber, menanyakan jumlah buku yang dibaca per bulan, hanya seorang peserta yang menyatakan jumlah buku sekian-sekian, yang mengindikasikan tingkat kebiasaan membacanya moderate alias cukup.
Harap maklum, peserta yang berjumlah sekitar 50 orang itu adalah para pemerhati serius budaya baca dari kalangan aktivis pengelola taman bacaan masyarakat, dinas pendidikan daerah, kelompok kerja budaya baca, dan media. Asumsinya, semestinya tingkat kebiasaan membaca mereka tinggi. Namun itulah faktanya. Seperti diketahui, Asosiasi Perpustakaan Amerika memiliki parameter untuk mengukur tingkat kebiasaan membaca orang. Dinilai jarang (seldom) jika orang membaca buku per tahun di bawah 5 judul buku. Dinilai cukup (moderate) jika orang telah membaca 5 sampai 20 judul buku per tahun. Dan dinilai tinggi (frequent) jika buku yang dibaca berjumlah di atas 20 judul per tahun.
WARTAWAN TEMPO
Soal pengembangan budaya baca masih merupakan masalah serius bagi bangsa Indonesia. Sebuah ilustrasi yang mungkin bisa dijadikan indikasi untuk mengetahui tingkat kebiasaan membaca buku (reading habit) masyarakat kita bisa dilirik dari acara Rembuk Komunitas Budaya Baca, yang diadakan Kementerian Pendidikan Nasional di Kota Yogyakarta pada 19-22 Juli 2011. Ketika Bambang Supriyo Utomo, Deputi II Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Nasional, salah satu narasumber, menanyakan jumlah buku yang dibaca per bulan, hanya seorang peserta yang menyatakan jumlah buku sekian-sekian, yang mengindikasikan tingkat kebiasaan membacanya moderate alias cukup.
Harap maklum, peserta yang berjumlah sekitar 50 orang itu adalah para pemerhati serius budaya baca dari kalangan aktivis pengelola taman bacaan masyarakat, dinas pendidikan daerah, kelompok kerja budaya baca, dan media. Asumsinya, semestinya tingkat kebiasaan membaca mereka tinggi. Namun itulah faktanya. Seperti diketahui, Asosiasi Perpustakaan Amerika memiliki parameter untuk mengukur tingkat kebiasaan membaca orang. Dinilai jarang (seldom) jika orang membaca buku per tahun di bawah 5 judul buku. Dinilai cukup (moderate) jika orang telah membaca 5 sampai 20 judul buku per tahun. Dan dinilai tinggi (frequent) jika buku yang dibaca berjumlah di atas 20 judul per tahun.